Tafsir Al Baqoroh (2) : ayat 29


Artinya: "Dia-lah yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kalian, kemudian Dia berkehendak pula menciptakan langit, maka Dia menjadikannya tujuh lapis. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu".

Allah yang menciptakan kita, juga telah mempersiapkan berbagai fasilitas kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk itu Allah menciptakan bumi dan langit beserta isinya lalu menyerahkannya kepada manusia. Karena manusia adalah makhluk termulia diantara seluruh makhluk lain yang Allah ciptakan. Dan segala sesuatu, baik benda-benda mati, tumbuh-tumbuhan, hewan, tanah dan langit, semua diciptakan demi kepentingan manusia. Oleh karena itu di dalam ayat ini dikatakan: Allah menciptakan segala yang ada di bumi untuk kalian".

Dalam ayat 13 Surah Al-Jaatsiyah, dikatakan: "Dia menciptakan bagi kalian segala yang ada di langit dan di bumi."

Jadi bukan hanya bumi, tetapi langit dan segala isinya, Allah ciptakan untuk  kepentingan manusia. Satu lagi diantara tanda-tanda tauhid atau keesaan Allah ialah adanya tatanan dan sistem yang amat rumit namun sangat teliti, yang telah mengatur langit dan segala isinya, dimana para ilmuwan di zaman teknologi modern dan serba canggih ini mengakui kelemahan mereka menghadapi kehebatan alam raya ini. Bola bumi yang merupakan sumber kehidupan kita, tak lebih hanyalah sebuah benda langit yang sangat kecil dibanding benda-benda langit yang lain.

Al-Quran pun menyebutnya dengan satu kata bentuk tunggal, yaitu Al-Ardh. Sedangkan tentang langit, di dalam banyak ayat, Al-Quran menyebutnya "Sab'a Samawat" berarti bahwa Allah membentangkan langit yang berlapis tujuh, berdasarkan pengelolaan dan pengaturan yang sangat cermat, yang Dia ciptakan untuk kepentingan manusia. Tujuh langit, yang berdasarkan ayat-ayat lain, langit yang dapat disaksikan oleh mata manusia ini disebut sebagai Sama' ud-dunya, artinya langit yang terendah. Sedangkan langit yang enam lapis lainnya berada di luar jangkauan penglihatan dan pengetahuan manusia.

Kini marilah kita lihat poin-poin penting yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari ayat di atas:

1) manusia lebih mulia dibanding seluruh yang ada di bumi dan langit, bahkan ia merupakan tujuan penciptaan semua itu.

2) Allah menciptakan alam ini untuk kita. Oleh sebab itu hendaklah kita menempatkan diri kita hanya untuk Allah semata.

3) Tak ada satu pun ciptaan Allah di alam ini yang sia-sia, karena ia diciptakan untuk suatu kepentingan bagi manusia, meskipun manusia itu sendiri masih belum mengetahui letak kepentingan tersebut.

4) Dunia diciptakan untuk manusia, bukan sebaliknya, manusia diciptakan untuk dunia. Dunia adalah sarana, bukan tujuan.

5) Segala macam pemanfaatan nikmat-nikmat alam adalah halal bagi manusia, kecuali jika terdapat bukti khusus dari akal atau syare'at yang mengharamkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar