Tafsir Al Baqoroh (2) : ayat 19



"Atau seperti orang-orang yang ditimpa hujan lebat dari langit di sertai gelap gulita, guruh dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari tangan mereka ketika
mendengar petir karena takut mati. Dan Allah meliputi orang-orang kafir".

Pada ayat ke 17 Surah ini Allah menyerupakan munafik dengan orang yang berada di sebut tempat gelap dan kehilangan cahaya penerang, lalu mengalami kebingungan dan tak mempunyai jalan untuk kembali. Sedangkan ayat ini berkata: orang munafik bagaikan orang yang berada di lumpur akibat hujan lebat, ditengah gelap gulita malam yang disertai
dengan kilat yang menyambar-nyambar dan guntur yang menggelegar, membuatnya ketakutan setengah mati. Namun ia tidak memiliki tempat berlindung untuk menyelamatkan diri dari hujan, tidak pula memiliki cahaya untuk menghadapi kegelapan, tidak juga ia memiliki jiwa dan mental yang kuat untuk menghadapi petir yang mengguntur memekakkan gendang telinga.

Dari ayat ini ada beberapa hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran:

1) Munafikin tenggelam di dalam kesulitan-kesulitan dan kecemasan. Di dunia ini pun mereka sudah merasakan ketakutan dan keragu-raguan yang selalu mengikuti mereka.

2) Ketakutan akan mati, selalu menghantui orang-orang munafik. Hal itu menyebabkan mereka tidak memiliki ketenangan jiwa.

3) Allah SWT menguasai orang-orang munafik dan membongkar rahasia-rahasia serta konspirasi-konspirasi mereka.

4) Kemunafikan akan berakhir pada kekafiran. Karena ayat ini bukannya mengatakan

5) Bagian untuk orang-orang munafik dari hujan lebat, gelegar petir dan cahaya kilat, adalah hal yang sangat menakutkan mereka. Al-Quran adalah sumber rahmat Ilahi yang turun untuk umat manusia. Tetapi bagi munafikin ia adalah lonceng bahaya dan sumber kehinaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar